(Semi) Solo Travelling : Melaka

Apa jadinya kalau sudah beli tiket untuk backpacker-an dan ternyata teman seperjalanan kita yang Cuma satu-satunya batal berangkat? Batal berangkat juga atau tetap jalan meski sendirian?

Kalau saya, saya memilih untuk tetap jalan meski si dia tidak jadi berangkat.

Sekitar awal tahun 2016, adik saya yang mengikuti berbagai grup backpacker, dapat info kalau ada β€˜eror’ di tra**l*ka. Tiket KL – HK pp 500 ribu saja. Siapa yang bisa nolak coba? Alhasil kami berdua booking tiket untuk Mei 2016. Sayangnya, karena satu dan lain hal, adik saya membatalkan keberangkatannya.

Sejujurnya agak berat kalau saya mesti jalan sendiri, tapi, sayang juga kalau tiketnya hangus gitu aja. Akhirnya, saya tetap jadi berangkat. Pernah suatu kali saya berpikir, sepertinya perlu untuk melakukan perjalanan sendirian ke tempat yang baru. Rupanya, ini saatnya! Uyeaah.

Tapi, apakah saya benar-benar sendirian?

Continue reading

Mendadak Phuket

Trip pertama saya ke luar ini memang mendadak. Boleh dibilang ini adalah trip terjauh dengan persiapan tersingkat yang pernah saya lakukan. Kalau biasanya (ceilah, kayak sering banget jalan), paling tidak butuh sebulan untuk menyiapkan perjalanan ngebolang. Sebut saja perjalanan waktu ke Bromo – Sempu, terus ke Baluran – Menjangan, dan Dieng. Semua sudah dirancang sebulan lebih sebelum keberangkatan. Gimana dengan trip ke Phuket kali ini? Yak, cuma dua minggu sodara-sodara! πŸ˜€

Jalan-jalan ke Phuket ini sebetulnya keinginan adik saya, sebut saja Zaki atau Anis. Dia ngajak temennya, ngajak saya juga. Saya mau aja sih, tapi maunya dalam waktu dekat, bulan Maret aja, kata saya waktu adik ngajak jalan. Waktu itu awal tahun. Tapi dia kayak sulit kalau terlalu cepat, butuh cuti dsb. Eh, tetiba, doi dapet info dari temennya yang punya keanggotaan loyality member Air Asia kalau ada promo ke Phuket, Penang dan mana lagi gitu. Dibuatlah rencana berangkat bulan Mei. Saya saat itu masih mikir-mikir untuk ikut.

Karena mempertimbangkan ini-itu dan dipersuasi, akhirnya saya mengiyakan. Persiapan yang dimulai dengan mencari tiket pun segera dilakukan. Selain saya dan adik saya, Zaki, Widi, Anna, Maya ikut dalam kelompok ini. Rapat via grup whats App pun kami lakukan guna menentukan tanggal yang pas buat semuanya.

Eh, ndilalah, di tanggal yang sudah disepakati, nggak ada tiket yang available buat berenam. Waktu booking tiket udah hampir habis. Bingung dong? Jelas saja. Apalagi waktu itu kami sudah transfer uang ke orang yang akan memesankan tiket. Gak lucu dong kalau bataaalll….. ? Continue reading

Bali for a while

20140401-235157.jpg

Terakhir saya ngetrip kalau gak salah ke Dieng, mendekati Idul Adha tahun lalu. Cuman memang gak saya posting di sini. Sebelum Dieng, saya sempat juga trip ke beberapa tempat, Anak Krakatau kemudian TN Baluran dan lanjut ke Menjangan, Bali Barat. Waktu itu niatnya mau ditulis, setidaknya buat kenang-kenangan, tapi ketunda akhirnya gagal sampai sekarang. Hehe. Sayang sih sebetulnya, karena menarik.

Nah, minggu kemarin, kebetulan saya dapet tugas untuk dateng di acaranya sebuah perusahaan TI yang pusatnya di US. Ini yang ngundang cabangnya di Indonesia, undangan untuk beberapa media. Sebetulnya saya tidak begitu excited, karena satu dan lain hal. Tetapi, penugasan luar kota sebelumnya, saya nolak. Jadi gak enak kalau nolak lagi. Baiklah, nikmati saja akhirnya.
Continue reading

Melanglang di Malang

Merasa sangat cupu karena minim melakukan perjalanan, melanglang dan menjelajah, saya bertekad untuk menjejak lebih banyak di bumi-Nya tahun ini. Maka, ajakan untuk melanglang dari kawan saya jelas tidak mau saya lewatkan. Berawal dari obrolan kawan-kawan saya yang manis dan jomblo, yang sama-sama pengen liburan, kami membicarakan beberapa tempat yang bisa masuk list. Akhirnya pilihan jatuh pada Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Karena Bromo letaknya dekat dengan Malang, jauh dari domisili kami di Jakarta, saya mengusulkan bagaimana jika ditambah ke Pulau Sempu. Melihat gambar-gambar Sempu di internet, siapa yang tidak tertarik? Palu pun diketok, 9-12 Maret 2013 waktunya. Perjalanan ke Malang ini jadi perjalanan pertama saya ke Jawa Timur.

Menurut rencana, perjalanan ini mestinya diikuti oleh sekitar 14 orang. Tapi, apa mau dikata, beberapa batal berangkat karena satu dan lain hal. Jadilah kami bersembilan. Saya, Nanda, Widy, Luluk, Terry, Ayu, kemudian adik saya Anis dan temannya, Yorra. Girls trip? Oh tidak sebenarnya. Ada satu lagi peserta, Dudung namanya, kawan Nanda di kantor.

Menurut rencana pula, kami berangkat dengan kereta Matarmaja dari Pasar Senen. Tapi, apa mau dikata pula, ada kisah yang menjadikan kami berlima tidak berjodoh dengan Matarmaja.
Continue reading