Terima kasih sudah menemani selama 3tahun lebih ~~

HP di foto ini adalah Samsung Galaxy Wonder, smartphone pertama yang saya beli tiga tahunan lalu. Overall lumayan lah, meski gonta ganti baterai beberapa kali πŸ˜…. Akhirnya sekarang saya putuskan utk ganti, bukan saja karena sdh cukup lama (masih pake android 2.3!), tapi juga sudah lemot dan kadang bikin emosi wkwkwk. Alhamdulillah masih terbantu dg gadget lain. Yah, gimana pun, tetep sesuatu lah pake hape ini, hihi. Semoga sesuatu juga pas pake gantinya. Buat saya, interaksi (?) dengan hape itu gak sebatas memanfaatkan fungsinya saja karena lambat laun semacam ada ikatan batin (?) dengan si hape *lebay hahaha. Blm lagi ngatur2 supaya kita nyaman pakenya. Jadi yaa gitu deh… agak agak ga gampang 😜

View on Path

Pinta

Sedikit berbagi tentang yang saya alami belum lama ini tentang mahabaiknya Allah. Dalam kurun waktu yang tak sampai seminggu, rasanya Allah mengabulkan keinginan saya yang bahkan tidak terucap. Hanya terbesit, di batin saya.

Cerita sedikit ga apa deh ya,

Jadi ceritanya saya minggu lalu liputan sebuah acara. Kebetulan tempatnya di Mall. Karena masih ada waktu sebelum acara mulai, saya sempat jalan-jalan di dalam mall tersebut. Ada sebuah toko aksesoris yang ingin saya masuki, tetapi kemudian saya urung karena tidak mau tergoda untuk beli. Pernah ke toko serupa, barangnya cukup demanding. Saya ga mau tergoda dan mengeluarkan ratusan ribu. Saya pun ke venue acara. Lupa aksesoris itu.

Eh, ternyata di acara tersebut, saya iseng aja jawab kuis, ternyata hadiah yang saya dapet itu aksesoris yang dijual di toko yang urung saya datangi.

Cerita kedua, kemarin malam, pengen rasanya makan makanan dari resto cepat saji tertentu. Tapi urung juga karena akhirnya memilih masak sendiri.

Keesokan harinya, ada acara dan ternyata disajikan makanan dari resto itu.

Dua keinginan yang terbersit di atas cuma keinginan kecil. Bukan keinginan seperti keinginannya orang ngidam. Bukan juga kebutuhan yang kalau tidak dipenuhi saya bisa mati. Hanya membatin. Atau untuk cerita kedua cuma bilang ke adik. Dua keinginan yang tidak benar-benar saya minta, tetapi kemudian Allah kasih.

Jadi kembali diingatkan bahwa kasih Allah itu luas. Kecil bagi Allah untuk mengabulkan. Kalau sesuatu yang hanya terbersit tak berapa lama saja Allah perkenankan, kalau sesuatu yang tidak kita minta saja Allah berikan, mengapa ragu untuk meminta kepada-Nya?

Mengapa mesti ragu? mengapa merasa tidak layak untuk terus meminta? padahal Ia adalah Tuhan. Maha segalanya. Tempat kita memilin pinta.

Mungkin memang keinginan/cita-cita yang besar itu bukan hanya perlu usaha, tetapi juga pinta yang lebih.

Eksistensi dan Aktivisme

Adakah kaitan antara eksistensi dan aktifisme? Bagi saya ada. Terus terang ini sedang menjadi renungan bagi saya beberapa waktu belakang ini. Saya merasa kurang eksis. Pendeknya begitu. Tetapi sebetulnya, poin saya bukan pada ke-eksis-an diri saya. Sama sekali bukan di situ poin utamanya. Lantas apa?

Bagi saya, eksisnya seseorang, memiliki keterkaitan dengan aktifitas-aktifitas yang dia lakukan. Semakin banyak aktifitas yang dilakukan, semakin banyak peluang untuk bertemu dengan orang-orang baru, menjalin jaringan yang baru, semakin banyak mengenal hal lain dan tentu saja mengenal dan dikenal oleh orang lain.

Menjadi renungan bagi saya ketika saya merasa tidak eksis. Artinya bagi saya, tidak banyak yang saya lakukan dalam kurun waktu terakhir. Tidak banyak aktifitas yang dilakukan dan tentu saja itu ada pengaruhnya dengan produktifitas. Sekali lagi setidaknya itu bagi saya yang melihat kalau lingkaran saya belum bertambah luas. Masih itu-itu saja. Entah lingkaran pertemanan atau pun lingkaran-lingkaran lain. Terus terang ini terasa ketika saya melihat bertambahnya lingkaran pertemanan seorang kawan saya dan memang ada hal-hal yang ia lakukan, tetapi tidak saya lakukan.

So, menurut saya tidak salah ketika seseorang ingin eksis. Mudah-mudahan bukan eksisnya yang menjadi highlight, tetapi lebih dari itu. Mari memperluas lingkaran kita!

Ujung Ramadan

Tak terasa kita sudah berada di penghujung ramadan. Insya Allah Malam ini malam terakhir dan esok hari terakhir Ramadan tahun ini. Bagaimana ramadanmu kawan?

Kini saya tengah di rumah bersama orang-orang yang saya cintai. Bersama-sama mengoptimalkan waktu yang tersisa. Ah, memang seringkali rasa penyesalan ataupun booster untuk lebih menggesa diri baru hadir ketika waktu akan habis. lantas, kemana saja kemarin?

yah setidaknya itu pertanyaan saya pada diri. Terlebih melihat capaian tilawah sepertinya capaian adik-adik dan ortu lbh baik dari saya. Meski kemudian ayah saya menghibur dengan berkata, “kalau lebih sedikit tp dg pemaknaan lbh dalam, fokus justru lebih baik.” ah, kenyataannya saya tidak demikian. 😦 Belum lagi ingatan bahwa hanya sempat dua kali itikaf dan itupun dirasa tidak maksimal. Keinginan utk melaksanakannya bbrp kali di tempat berbeda-beda akhirnya tidak dapat saya penuhi karena mesti game over.

Ya Allah, ampuni…

Semoga waktu yang kurang dari 24 jam ini bisa termanfaatkan dengan baik untuk memperoleh ridho-Nya, menjadikan diri lebih taqwa, dan lebih baik di 11 bulan berikutnya.

Pertemukan kami kembali dengan Ramadan yang akan datang ya Allah.

Aamiin

Lagu Saya :D

Di postingan kali ini saya akan berbagi lagu-lagu yang masuk playlist saya belakangan. Kalo terkait lagu, secara umum saya suka lagu yang temponya agak cepat. biasanya, preferensi saya lagu nasyid. Jadi nasyid yang bertempo agak cepat. Untuk lagu-lagu tersebut, biasanya saya suka yang acapella, tapi suka juga non-acapella. Dulu saya terhitung cukup update dengan perkembangan nasyid. Tapi belakangan saya ga terlalu update dengan perkembangan tim nasyid yang dulu saya ikuti. Sekarang-sekarang hanya update lagu-lagu dari penyanyi seperti Maher Zain aja.

Lah, tapi ini postingan sebenernya bukan mau ngomongin nasyid. Tapi lagu yang menghiasi playlist saya. Oh ya, nasyid juga masuk, tapi ga β€˜seheboh’ dulu karena sekarang porsi saya dengerin lagu juga berkurang semenjak laptop saya pake seven dan ga bisa bunyi soundnya. He. :D.
Yak, lagu yang biasa saya dengerin belakangan dan oke punya adalaah…

1. Today My Life Begins – Bruno Mars
Saya tahu lagu ini dari temen saya namanya Ania. Katanya bagus. Saya suka lagu ini dari pertama kali denger. Selain enak didenger musiknya, oke juga liriknya. Pas banget buat theme song saya yang lagi nyekripsi. Hihi. Berikut penggalan liriknya..

i will break these chains that bind me, happiness will find me
leave the past behind me, today my life begins
a whole new world is waiting it’s mine for the taking
i know i can make it, today my life begins

Mantep kan? Pas sama saya yang pernah ragu sama diri saya sendiri bisa menyelesaikan skripsi pada deadline semester lalu dan akhirnya emang ga bisa. *harusnya ga boleh begitu..

2. Freedom – Maher Zain
Kalo lagu ini adalah single terbaru dari Maher Zain. Sebelumnya, saya juga suka denger lagu-lagunya. Enak musiknya, bagus-bagus juga kalo diresapi. Nah, lagu freedom ini juga begitu. Liat aja vidklipnya di Youtube. Kesan yang ditampilkan dari lagu ini juga adalah betapa sebuah kebebasan (freedom) itu merupakan hal yang membahagiakan.

3. Firework – Katty Pery
Nah, kalo lagu ini, saya suka terlepas dari sosok penyanyinya dan untuk apa lagu ini. Liriknya bagus. Musiknya juga bertempo cepet jadi bikin bergerak cepat juga. πŸ˜€
Hm, kalo diamati dari komen saya untuk tiga lagu di atas, ternyata memang jenis musik yang jadi pintu masuk bagi saya buat suka atau gak sama sebuah lagu. Terus lirik lagu juga ga lupa sama pentingnya. πŸ˜€ Kalo pengen tau lagunya, silahkan cari, download, lalu mainkan! πŸ˜€

Selamat menikmati.

What a Life!

Setiap manusia sudah tertulis takdirnya. Begitupun saya, kamu, dan mereka. Hidup manusia juga ibarat roda yang terus berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kadang sedih, kadang bahagia, juga kadang yang lain. Yang jelas, itu semua sudah diatur oleh-Nya. Manusia satu sama lain punya takdir masing-masing. Sekarang senang, beberapa waktu kemudian sedih, sangat mungkin Allah perkenankan. Apapun kondisinya, itulah ketentuan Allah bagi kita. Maka, atas ketetapannya tersebut, bersedih dan bersenang lah secara proporsional. Tidak berlebihan.

13 Mei


Hari ini 12 Mei dan besok 13 Mei. Ada apa dengan 13 Mei?
Harusnya 13 mei itu saya mengumpulkan draft skripsi yang sudah di-acc dan siap disidangkan.
Trus?
Yah, sampai hari ini saya masih bab 3.
Salah saya juga sebenarnya, kurang maksimal di hari-hari lalu.
Hari ini saya masih bab 3, belum pula wawancara yang jadi sumber data primer saya.

whattt?

Yeah, itulah kenyataannya.
Trus gimana dong??
Saya sudah kehilangan harapan untuk mensubmit 13 Mei: BESOK.
Tapi saya ga patah semangat untuk segera menyelesaikannya.
Ya, saya masih semangat segera menyelesaikannya.
Menyelesaikan yang masih saya kerjakan, masih saya buka filenya meski ga tentu berapa lama saya buka tiap harinya. Masih harap-harap cemas mau wawancara dsb.

Trus kapan selesai??

Target saya selesai bulan JUNI.
Doakan saya yaaaa…>.<

SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAATTTT!!

gambar diambil dari sini

Lagi tentang Globalisasi

Beberapa waktu lalu, seperti hasil review WordPress terhadap blog usernya, termasuk saya seperti yang pernah saya posting sekitar awal bulan ini, salah satu kata kunci yang dipakai orang yang akhirnya menyasarkan ke blog saya adalah kata kunci : Islam dan Globalisasi. Kata tersebut menjadi salah satu kata kunci yang menyasarkan orang-orang kemari. Nah, jadinya kalo kata wordpress, saya disuruh banyak-banyak posting tentang tema tersebut karena akhirnya tema itu jadi power bagi catatan saya ini.

kebetulan di semester tujuh kemarin saya mengambil mata kuliah Globalisasi dan Politik di Indonesia. Pada kuliah tersebut, saya sempat bikin empat review dari bacaan yang jadi rujukan. Salah satunya adalah dari buku berjudul Globalisation from below. Waktu itu saya cuma ngereview bab satu aja sih, tapi lumayan ngasi pemahaman tentang fenomena globalisasi dan gerakan-gerakan penentangnya.

Berikut review saya dan semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca sekalian, ^_^

****

Globalisasi dan Penentangnya

Bahan Bacaan:

Jeremy Brecher. 2002. Globalization from Below : The Power of Solidarity. Massachusets: South End Press. Chapter 1 β€œGlobalization and Its Specter”. Continue reading

Catatan Rifa di 2010

Siang ini, saya cek email dan mendapati dapet email dari wordpress yang isinya kurang lebih overview dari blog saya selama 1tahun kemarin. Di email itu dibilang, kesehatan blog saya: Fresher than ever. Apresiatif sekali ya, padahal selama 2010 saya cuma posting 2 kali, dengan jumlah dikunjungi 1700 kali, dan busiest day pada tanggal 20 Desember 2010 dengan jumlah pengunjung hari itu cuma 36. Kalo kata di email itu, jumlah 1700 tadi itu bisa dianalogikan kayak jumlah penumpang empat pesawat boeing 747 yang satu pesawatnya masing-masing sekitar 400 orang. πŸ˜€ hihi, lucu juga yah.

Oke, lanjut. πŸ˜€

Selain overall blog health tadi, email ini juga mengulas postingan yang paling sering dibaca. Dan postingan saya yang paling sering dibaca adalah postingan berjudul Islam dan Globalisasi yang sebenarnya merupakan resume dari sebuah buku. Postingan kedua adalah, yang berjudul Arti Nama, yang dulu saya buat untuk mengerjakan PR dari teman saya. πŸ˜€

Taukah saudara-saudara, postingan yang paling banyak dibaca itu justru postingan yang saya buat sebelum 2010! bahkan postingan dibaca terbanyak itu adalah postingan tahun 2008! Ckck, ini sebenernya kalo buat saya menggambarkan kalo postingan saya ga ada yang bagus di tahun 2010 kemarin dan ternyata tema itu (Islam dan Globalisasi) jadi power blog saya ini, makanya dibilang juga di email biar saya konsisten posting tentang itu. πŸ˜€

Jadi pengen tanya, bagaimana dengan blogmu? πŸ˜€

~btw, ko ada tmn yg saya tanya, ktnya ga dapet email beginian yak? πŸ˜•

Kembali

AKhirnya saya mengisi lagi blog ini, setelah sekian lama break tanpa pamit dan tanpa menentukan akan kembali kapan. Kurang lebih satu tahun lamanya saya tidak update blog saya ini. Lihat saya postingan sebelumnya yang saya tulis November tahun lalu, sampai-sampai beberapa teman bilang: blognya rifa udah lumutan lah, ada juga yang nanyain kapan terakhir posting dan nyuruh update. Hehe. Apa yang membuat saya berhenti ngeblog 12 bulan ini sebenarnya bukan karena gak ada hikmah yang bisa diceritakan, ataupun karena gak ada waktu. Dua hal itu bisa dilawan sebenarnya. Percayakah kalau absennya saya beberapa bulan kemarin adalah karena ketidakpedean dan merasa apa yang sering saya tulis adalah sampah seperti makalah-makalah satu malam saya? Yah, kenyataannya memang demikian. Merasa apa yang saya tulis tidak ada maknanya. Padahal tidak ada yang sia-sia ya di dunia ini.

Lantas, kenapa tiba-tiba saya posting lagi? Ini sebenarnya terdorong oleh aktifitas blogwalking yang saya lakukan dua-harian ini. Ternyata dah lama juga saya gak blogwalking, ternyata juga, itu ngaruh buat saya. Akhirnya ngintip-ngintip blog orang itu bikin saya ingin kembali ke dunia yang saya senangi sebenarnya (terkait tulis menulis, bloging, networking, etc untuk kemudian jadi orang yang produktif) meski saya sadar, sudah tertinggal sepertinya. Gak hanya tertinggal, tapi terlewat beberapa kesempatan yang dulu sering ingin saya lakukan (apa coba?). Β Tapi kalau kata pepatah, better late than never. Makanya saya balik lagi dan harapannya sih semoga istiqomah. Hehe. Mohon doanya yaaa… πŸ™‚ πŸ™‚

Ukhuwah itu. . .

Ukhuwah itu ketika kau senang hati menemani saudaramu mencari apa yang dibutuhkannya, atau bahkan kau mencarikannya

Ukhuwah itu ketika kau mencemaskannya yang pergi sendiri padahal baru sembuh dari sakit

Ukhuwah itu ketika kau mampu memberikan bahumu ketika ia menangis

Ukhuwah itu ketika kau membiarkan ia meminta bagian makananmu

Ukhuwah itu ketika kau merelakan matamu tetap terbuka, dan kupingmu mendengar ketika ia sedang banyak cerita

Ukhuwah itu ketika mau meminjamkannya uang sementara kau sendiri juga membutuhkannya karena kau tau dia lebih membutuhkan uang itu

Ukhuwah itu ketika kau senang membantunya.

Ukhuwah itu besar artinya

Bagaimana menurutmu?

Sampai Pake Batik di Kaki

Sejak beberapa hari lalu, saya lihat di pengumuman-pengumuman, imbauan untuk pakai batik di 2 Oktober. Dan hari ini, 2 Oktober. Hm, hari Pakai Batik Indonesia kali yah. Ternyata, imbauan itu cukup didengar masyarakat sekitar saya, masyarakat kampus FISIP UI tepatnya. Bagaimana dengan saya sendiri? Saya tidak pakai batik! Heu, bukan karena tak cinta dengan budaya sendiri, tapi ada alasan lain yang lebih ke teknis sebenarnya. *alasan saja saya ini*

Kembali ke tadi, masyarakat kampus cukup mendengar imbauan untuk memakai batik. Sepanjang jalan dari stasiun sampai kampus saya di FISIP, banyak yang mengenakannya. *kebetulan tadi pagi naik angkot, jadi lewat stasiun*. Yang pria mengenakan kemeja bermotif batik, dan yang perempuan memakai blouse batik, meski mereka tidak benar-benar full batik. Banyak yang pakai celana jeans. Hm, ingin perpaduan budaya kali yee. Hoho.

Dan yang mengejutkan, ternyata ada yang begitu cintanya dengan batik, mungkin terkendala tidak ada batik dalam bentuk baju atau karena masalah teknis lainnya, ada mbak-mbak yang pakai batik di sandalnya! wkwkwk.. how unique, isn’t? Ini beneran nyata. Bahkan saya sempat memfoto dengan hape saya yang standard meski mbak-mbak itu sambil jalan. Tapi sayang, belum sempat saya transfer filenya. Lain waktu jika sempat, akan saya upload di sini.

Fenomena ini, bagi saya, sedikit banyak menunjukkan kalau masyarakat kita masih cinta dengan budaya yang dimilikinya. Terlebih dengan kasus beberapa waktu lalu yang masih hangat dan tak akan habis dibicarakan: klaim Malaysia atas budaya Indonesia. Mudah-mudahan, rasa cinta budaya dan tanah air tidak hanya satu hari ini saja. Tidak pula hanya ditunjukkan dengan memakai batik. Tapi dengan aksi nyata lain, yang konkret, dan dapat dirasakan manfaatnya. Semoga. πŸ™‚

Gempa Pertama

Ini bukan soal gempa dimana yang pertama kali muncul ato apalah. Tapi ini tentang saya yang pertama kali merasakan gempa. Ga sampai dua jam lalu, saya baru merasakannya. Bahkan hampir ga ngeh kalo yang saya rasakan itu gempa. Hehe.

Yak, tadi saya lagi ngenet di perpus kampus saya. Baru saja memasukkan ID dan password di sebuah portal penyedia akun email. Tiba-tiba saya merasakan kalo kursi saya bergetar. Getar yang cukup terasa. Saya pikir di belakang ada teman yang sedang mengguraui saya dengan menggoyang-goyangkan kursi. Tapi tak ada. Bahkan sebelah kanan-kiri saya pun sedang tidak memainkan tangannya sehingga meja bergetar ataupun melakukan tindakan lain yang berakibat serupa.

Begitu saya nengok ke kanan, “Gempa yah?” kata sebelah saya. Wew! Serius nih? begitu pikir saya. Antara ragu mau keluar apa nggak, tapi cenderung yakin ga bakal kenapa-kenapa, saya pun berdirii. Orang-orang banyak yang mau keluar. saya pun akhirnya begitu. Keluar ruangan, kemudian di luar pun akhirnya menjadi ramai.

fyuh.. ada yak, orang yang kayak saya, agak gak ngeh kalo gempa. Ga bisa bayangin deh, gimana kalo saya lagi tidur dan ga kerasa ada gempa. Ckckck.. Alhamdulillah gempa siang tadi ga menimbulkan kerusakan lebih besar di sekitar saya. Tapi tidak di tempat lain.

Mudah-mudahan cepat pulih dan tidak terjadi gempa susulan. Amiin.

Bukan Saya!

Beberapa hari yang lalu, seseorang yang namanya mirip saya, dan kuliah di jurusan yang sama tapi beda angkatan, SMS saya. Isi SMSnya kurang lebih seperti ini:

Rifa, lo pesen domain .com dmn? berapa? gw lagi nyari nih, baru ketemu paling murah 109rb/thn.

Saya yang di SMS seperti itu langsung terbahak.

Kenapa? Continue reading

Pengumuman

Dilihat dari kalender postingan, blog saya ini emang dah lama banget gak update. Maklum, berbagai kesibukan melanda saya. fufufu. Sok sibuk mode; on. :p

Orang-orang pun pada nanya, “mana updateannya?” pada negur juga. Ada yang bilang, ni blog udah jamuran lah, ada juga yang bilang udah ni masuk tanda-tanda kematian blog lah, dsb. Tapi, apa mau dikata, memang kemaren-kemaren ga sempat. Udah gitu, ga mood juga. Hm, tak taulah.

Tapi tenang kawan, saya berencana untuk update dalam waktu dekat ko!

InsyaAllah!

Makanya, tetep rajin-rajin main ke sini yak. Okeh?!

Sampai Jumpa.

salam hangat,

Rifa